Tips Move On 1 : Menangislah Bila Harus Menangis




Jatuh cinta, disayangi dan menyayangi adalah naluri manusia. Pada hakikatnya hal itu lumrah dan indah. Cinta merupakan kecenderungan dan ketertarikan hati yang terjadi antara dua belah pihak yaitu pihak yang mencintai dan yang dicintai. Jiwa orang yang dimabuk cinta menjadi lugu dan polos. Setiap orang yang jatuh cinta akan berusaha selalu dekat dengan orang yang dicintainya. Dua orang yang mencintai seperti magnet dan besi, yang sulit untuk dikendalikan atau dipisahkan. Saat cinta bersemi, dunia terasa milik berdua, yang ada hanya keindahan masing-masing pasangan.  

Namun, satu yang tidak bisa ditolak adalah di setiap ada pertemuan, ada perpisahan. Suatu hubungan akan mengalami pasang surut yang kadang berakhir dengan perceraian. Tidak hanya perceraian yang bisa memisahkan dua insan yang saling mencintai tapi yang paling utama dan tidak bisa ditolak adalah ditinggal mati oleh pasangan. Keadaan ini memang sulit diterima bagi sebagian orang. 

Perpisahan dan ditinggal mati oleh pasangan secara tidak langsung akan menimbulkan kesedihan serta luka terutama bagi pihak yang tidak menginginkan perpisahan itu. Apalagi kalau berpisah dengan cara yang tidak baik seperti selingkuh, adanya tindak kekerasan dan sebagainya. Keadaan ini tidak bisa dipungkiri akan membekas di hati setiap orang yang mengalaminya. 

Menangis adalah salah satu cara menumpahkan kesedihan dan kekecewaan bagi kebanyakan orang. Ini alamiah dan lumrah. Oleh karena itu, menangislah bila kamu ingin menangis karena dengan menangis maka derita batin akan terasa berkurang. 

Disamping itu, berbagi ceritalah dengan sahabat atau keluarga dekat yang paling dipercaya agar kamu mendapatkan masukan-masukan yang dapat membuka cakrawala berpikir terhadap hubunganmu. Menangis dan bersedih boleh selama dalam taraf wajar tapi jangan terlalu terbawa perasaan dan berlarut-larut sampai kamu melakukan sesuatu tanpa pertimbangan.[]