Manusia harus bekerja untuk memenuhi berbagai kebutuhannya agar dapat bertahan hidup. Begitulah, ada orang yang benar-benar bekerja untuk memenuhi kebutuhan semata dan ada juga yang bekerja sebagai sarana untuk mencari kebahagiaan dan kesenangan.
OP.Sharma (2008) mengatakan bahwa ada dua faktor yang menentukan perilaku seseorang dalam menyikapi sebuah pekerjaan. Pertama, beban kerja. Bila pekerjaan dianggap dan dijadikan sebagai beban maka mambuat seseorang tidak menyukai pekerjaannya karena ia seolah terpaksa melakukan pekerjaan tersebut. Seberapun kuatnya seseorang tidak akan pernah mampu untuk bekerja layaknya mesin. Kedua, kemampuan orang yang bersangkutan.
Tidak sedikit orang yang merasa terbebani oleh aktifitasnya. Kita rasanya ditekan oleh pekerjaan-pekerjaan kita apalagi kalau kita bekerja dengan orang lain. Berkaitan dengan menikmati pekerjaan, OP.Sharma mengatakan bahwa berdasarkan etika kerja, masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu pertama, orang yang ingin bekerja.
Dalam hal ini, orang yang ingin bekerja tidak lagi membutuhkan bantuan motivasi serta dorongan dari luar dirinya karena ia mampu menciptakan motivasi dari dalam dirinya. Kedua, orang yang terpaksa bekerja. Orang yang terpaksa bekerja adalah golongan orang yang malas dan ia tidak mampu bekerja dengan baik sehingga tidak heran bila prestasi kerja mereka tidak baik yang ditandai dengan seringnya mendapat peringatan dari atasan.
Sharma menambahkan, kenikmatan sejati dalam bekerja tidak akan bisa dirasakan jika sebuah pekerjaan hanya ditujukan untuk mencari keberhasilan materi semata-mata. Uang memang penting dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Akan tetapi, mengasah sebuah keahlian jauh lebih penting ketimbang sekadar bertahan hidup. Kemalasan adalah sebuah sikap yang buruk dan harus kita singkirkan. Kenikmatan sejati dalam bekerja tidak akan bisa dirasakan oleh seseorang jika pekerjaan tersebut hanya ditujukan untuk mencari keberhasilan materi semata.
Orang yang menyukai pekerjaannya dengan tulus akan memiliki kesabaran yang luar biasa. Ia tidak akan puas jika hanya menghasilkan sesuatu yang berkualitas rendah. Meskipun sikap tersebut akan membuatnya mengulang kembali pekerjaannya dari awal demi perbaikan kualitas, ia tidak pernah merasa terbebani ataupun merasa jengkel. Mereka yang seperti ini karyanya akan benar-benar berkualitas.
Disamping itu, pekerjaan yang dikerjakan dengan baik akan menghadirkan kepuasan tersendiri bagi seseorang. Namun, kemahiran dalam bekerja tidak bisa diperoleh hanya dengan beberapa kali usaha. Seseorang harus memiliki pandangan yang luas, kesabaran yang besar serta rencana yang teliti agar menjadi orang yang mahir. Jika hal-hal tersebut diabaikan maka seseorang berpeluang besar untuk mengalami frustasi dalam pekerjaan.
Cintailah apapun pekerjaan Anda. Sekali-kali berusahalah untuk tidak mengeluh. Anda harus percaya bahwa kecintaan pada pekerjaan akan membuat pekerjaan akan terasa lebih ringan dan saking larutnya kita bahkan lupa waktu serta menyelasaikan pekerjaan tanpa ada beban apapun. Anda akan semangat menjaga pekerjaan Anda.
Melalui pekerjaan tersebutlah Anda akan menyalurkan segenap kemampuan Anda. Berusahalah agar pekerjaan tidak membuat Anda menjadi orang yang monoton. Mungkin Anda bisa menyalurkan hobi-hobi Anda sehingga ketegangan dan kelelahan yang ditimbulkan oleh pekerjaan dapat diminimalisir.
Apapun posisi dan pekerjaan Anda bila dilandasi oleh rasa cinta serta dilakukan dengan sepenuh hati dan berjuang demi pekerjaan Anda maka pekerjaan itu akan mendatangkan kebahagiaan yang tak Anda sangka-sangka.
Kecintaan Anda terhadap pekerjaan pun akan membawa kesejahteraan bagi kehidupan dan Anda telah menciptakan peluang terbebas dari urusan finansial. Tak jarang orang yang mencintai pekerjaannya mampu membuat terobosan baru yang berguna demi kemajuan tempat ia bekerja. Cintai pekerjaan Anda dengan sepenuh hati maka hidup Anda akan terasa lebih menyenangkan.[]