Keteraturan hidup didapat bila setiap orang menjunjung tinggi kedisiplinan.
Kepribadian seseorang dapat dinilai dari seberapa disiplinkah dia terhadap dirinya sendiri. Disiplin itu adalah ketepatan, meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Bila tiba waktunya untuk istirahat maka dia istirahat. Bila waktunya untuk makan maka dia makan dan bila waktu untuk masuk kerja maka dia masuk kerja.
Memang masalah kedisiplinan ini selalu dikaitkan dengan waktu. Orang yang luar biasa adalah orang yang sanggup mengatur waktunya dengan baik.
Sudah bisa dipastikan bahwa target tidak akan tercapai bila seseorang tidak memiliki teknik manajemen diri yang baik.
Kedisiplinan merupakan salah satu kuncinya. Dengan disiplin kehidupan terasa lebih manis.
Mengapa tidak? apa yang dilakukan itu penuh pertimbangan, tidak menyalahi rambu-rambu yang ada, dilakukan secara kontiniu. Sedikit demi sedikit akhirnya menjadi bukit, begitulah kata-kata orang bijak.
Apapun yang dilakukan serta direncanakan dengan penuh perhitungan dan kedisiplinan, akan tercapai. Jelas sekali perbedaan hasil yang dicapai oleh orang yang disiplin dengan orang yang tidak berdisiplin sama sekali.
Orang yang disiplin memiliki peluang serta kesempatan yang besar dalam memperoleh apa yang diinginkan karena kedisiplinan itu menggambarkan kesungguhannya.
Disiplin adalah kepatuhan atau ketaatan pada peraturan. Dengan demikian, bisa dipahami bahwa orang yang disiplin adalah orang yang taat dan patuh pada aturan. Dalam konteks ini, aturan yang dimaksud bukanlah aturan yang dibuat oleh orang lain seperti pemerintah, kepala sekolah maupun direktur di tempat kerja kamu. Akan tetapi, kepatuhan serta ketaatan pada aturan yang kamu buat sendiri.
Sebagaimana pada pembahasan sebelumnya, kamu dituntut membuat perencanaan (planning) tentang apa-apa saja yang kamu inginkan serta butuhkan. Setelah itu, kamu diharapkan bergerak sesuai dengan apa yang telah direncanakan itu. Kamu harus berjuang mengejar target yang telah ditetapkan sebelumnya.[]