Update pengetahuanmu biar kamu tidak ketinggalan zaman. Bila kamu lebih banyak tidak tahu, maka kamu akan susah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Menjalani kehidupan dengan lancar harus dengan ilmu, belajar tanpa lelah, tak mengenal waktu. Orang yang tidak berilmu lantaran tidak mencintai ilmu akan mendapatkan kesulitan-kesulitan hidup. Hidup butuh ilmu dan tanpa ilmu kita bisa menjalani hidup dengan baik.
Untuk berpengetahuan, tidak cukup dengan satu kali belajar saja. Ilmu itu harus dicari sepanjang hidup karena semakin banyak kita belajar maka kita akan menyadari bahwa ternyata banyak hal yang tidak kita ketahui. Begitupun, belajar juga tidak cukup di lembaga pendidikan formal seperti sekolah. Akan tetapi kita juga bisa belajar dari alam.
Dengan ilmu seseorang mampu membedakan antara yang benar dengan yang salah dan antara yang bermanfaat dengan yang mendatangkan kerusakan. Ilmu tidak hanya mampu mensejahterakan kehidupan manusia di dunia tapi juga mendekatkan seorang manusia dengan Tuhannya.
Manusia dimuliakan karena akalnya. Agama manapun mendorong umatnya untuk menuntut ilmu sebanyak mungkin bahkan dianjurkan belajar seumur hidup. Ini artinya bahwa ilmu adalah sesuatu yang penting untuk dimiliki oleh manusia di dalam hidup ini.
Begitupun, kebodohan adalah suatu keadaan yang dikecam. Kebodohan itu adalah karena ketiadaan ilmu. Ilmu adalah jalan penghubung serta penyambung antara keimanan dan amalan manusia. Manusia pada fitrahnya adalah insan kamil oleh karena itu jangan rusak kesempurnaan itu dengan kebodohan alias menganggurkan akal.
Ada manusia yang punya ilmu tapi tanpa tindakan. Manusia tipe ini adalah manusia yang merugi karena ilmu yang dimilikinya tidak ada artinya. Mereka yang tergolong pada kelompok ini hanya mementingkan menuntut ilmu sebanyak-banyaknya akan tetapi tidak ada satupun dari ilmunya yang dipraktekkan.
Ilmu tanpa tindakan apalah artinya. Bukankah ilmu itu dicari untuk dipraktekkan? Maka tak heran bila ada orang yang mengatakan jangan melihat seseorang dari seberapa banyak ilmu yang dimilikinya. Akan tetapi, nilailah seseorang dari seberapa banyak tindakan yang telah dilakukannya.
Disamping itu, ada juga manusia yang bertindak tanpa ilmu. Melakukan apa saja yang dianggapnya benar atau meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekelilingnya tanpa mengetahui dengan pasti kebenarannya. Orang- orang ini akan merugi dan mengalami keputusasaan dalam hidup mereka karena mereka tidak berbuat sesuai dengan apa yang ia yakini kebenarannya. Ia hanya mengikut tanpa dasar.[]