Hm, sudah 3 tahun lebih saya memasuki pasar modal Indonesia khususnya saham. Belajar dari nol hingga mendapatkan keuntungan memang tidak mudah. Banyak pelajaran yang bisa saya petik dari proses yang dijalani baik dari kegagalan maupun keberhasilan. Salah satunya pelajaran penting yang saya dapatkan hari ini adalah sebaiknya investasi saham jangka panjang saja.
Hari ini saya tidak sengaja membuka jurnal atau catatan-catatan saya dari mulai masuk pasar saham hingga saat ini. Mata saya tertuju pada salah satu saham yang pertama kali saya beli yaitu saham ADRO. Apakah teman-teman tahu dulunya saya beli di harga berapa?
* Pada Juni 2021, saya membeli saham ADRO di harga 1.210 atau 1.210.000 per lot. Setelah empat bulan saya simpan, pada September 2021 harganya naik menjadi 1.720 atau 172.000 per lot (gain 42 %)
Saat itu saya sangat bahagia karena ADRO adalah salah satu dari 4 saham yang pertama kali saya beli ketika masuk ke pasar saham. Serta dari saham ADRO jugalah saya pertama kali bisa mencicipi betapa nikmatnya hasil dari dunia saham. Senang sekali karena dalam 4 bulan saya berhasil mendapatkan laba saham ADRO 42 % atau setara 51.000 per lotnya.
Namun, tidak terasa sudah 3 tahun saja momen tersebut berlalu. Setelah melihat kembali histori transaksi saham saya lalu berandai-andai. Andaikan saja saya tetap hold janga panjang. Jika saya bandingkan dengan hari ini, disinilah saya menemukan pelajaran penting itu kalau sebaiknya investasi saham jangka panjang.
* Per 3 mei 2024 harga saham ADRO tercatat 2.730 atau 273.000 per lot. Yup, jika seandainya saya tetap hold jangka panjang sekitar 3 tahun maka saya akan mendapatkan keuntungan 255%. Dulunya saya beli di harga 1.210 sekarang harganya sudah di angka 2.730.
*Itu kalau dijual tahun 2024 ya guys. Ada yang lebih besar lagi. Jika seandainya saya menjual setelah hold 1 tahun tepatnya pada September 2022, maka waktu itu saya bisa memperoleh laba 334%.
Mengapa bisa 334 %? Karena pada September 2022 terjadi apa yang namanya ATH (all time high) dimana ADRO mencapai titik harga tertingginya dalam kurun waktu 5 tahun. Pada saat itu harganya mencapai 4.050 atau 405.000 per lot.
***
Hm, sungguh sayang seribu sayang bukan? Dari studi kasus pada satu saham ADRO itu saja saya sudah bisa melihat dengan jelas apa dan bagaimana investasi saham jangka panjang. Sudah kelihatan perbedaan hasilnya dengan trading saham yang umumnya untuk jangka pendek. Sebenarnya masih banyak studi kasus saya di saham lain, mungkin nanti bisa saya buat di artikel terpisah biar tidak terlalu panjang.
Waktu memang tidak bisa diputar kembali tetapi paling tidak bisa menjadi pelajaran berharga buat saya kedepannya bahwa investasi saham jangka panjang jauh lebih menguntungkan. Tidak hanya untuk diri saya sendiri, saya berharap semoga juga bisa diambil hikmah buat teman-teman pemula di pasar saham.
***
NB : Penyebutan nama saham disini hanyalah sebagai bahan studi kasus saya. Tidak bertujuan untuk mengajak pembaca membeli saham ADRO juga. Lakukan riset sendiri karena resiko akan ditanggung sendiri-sendiri. []