Pada artikel sebelumnya saya sharing sebuah pelajaran penting yang saya dapatkan ketika membeli dan menjual saham ADRO pada tahun 2021. Dimana jika saya hold selama 1 tahun bisa mendapatkan keuntungan 334% dan jika saya hold sampai awal Mei 2024 ini saya bisa mendapatkan gain 255 %. Sayangnya saya dulu hanya hold 4 bulan saja dan sebagai pendatang baru di saham waktu itu saya sangat bahagia sudah untung 42%. Soalnya itu adalah pembelian saham pertama saya sekaligus untung pertama di saham 😀
Melalui studi kasus saya di saham ADRO tersebut, saya semata-mata hanya ingin memberikan gambaran bahwa memang terdapat perbedaan signifikan hasil antara trading saham jangka pendek dan investasi saham jangka panjang.
Pelajaran serupa juga saya dapatkan dari seseorang yang saya anggap lebih senior di dunia saham. Sekitar 2 bulan yang lalu dia baru saja mendapatkan gain lebih dari 100% dari salah satu saham bank. Setelah dia hold hampir setahun lamanya. Tidak hanya sekali dua kali dia berhasil mendapatkan cuan besar diatas 100%. Walau begitu dia tidaklah menjual keseluruhan, tidak langsung tertarik menikmati untungnya. Strateginya termasuk unik. Dia hanya mengambil kembali modal awalnya dan tetap membiarkan laba yang 100% tersebut berkembang.
Satu hal yang menarik bagi saya saat dia sharing pengalaman adalah dia belajar sabar dan berdamai dengan dirinya sendiri. Saat melihat ada gain 10% dia tetap hold, saat gain mencapai 35% pun belum berminat merealisasikan profitnya. Padahal kalau diuangkan, labanya bahkan sudah mencapai 60 juta misalnya tapi dibiarkan saja dulu. Dia sangat istiqomah dan masih setia hold hingga akhirnya berhasil gain diatas 100%. Jika dia memakai modal 100 juta berarti juga sudah dapat untung 100 juta juga.
Tentunya tindakan dia sudah terukur ya teman-teman karena sebelum memutuskan membeli sebuah saham dia sudah melakukan riset terlebih dahulu. Nah, belajar dari kejadian-kejadian diatas, ada beberapa catatan dari saya mengapa sebaiknya para pemula mulai memikirkan untuk investasi saham jangka panjang.
1. Kembali ke sifat asli investasi saham itu sendiri
Lebih lanjut menurutnya, sifat asli dari investasi saham adalah jangka panjang, bukan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Jadi, strategi terbaik adalah buy and hold dimana sebagai investor bisa dapat capital gain dan dividen setiap tahun. Dengana kata lain melakukan trading jangka pendek tidaklah sejalan dengan sifat asli investasi saham itu sendiri.
2. Harta karun di pasar saham hanyalah untuk orang yang sabar
Lo Kheng Kong, milyader dan senior saham sukses asal Indonesia dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa "harta karun terbesar di dunia ada di dalam pasar modal bukan di dasar laut". Lebih lanjut dia mengatakan bahwa " bursa itu adalah harta karun karena bursa saham uang yang besar sekali. Kalau mau jadi orang kaya bursalah tempatnya." Di kesempatan berbeda dia membagikan strategi investasi saham yaitu "investasi yang sukses itu butuh waktu, butuh disiplin dan butuh kesabaran".
" Pasar modal adalah perangkat untuk memindahkan uang dari orang yang tak sabar ke orang yang sabar. Jadi kalau orang yang tidak sabar hati-hati nanti nanti bisa pindah ke orang yang sabar..." pungkasnya dalam wawancara CNBC Indonesia di South Quarter Jakarta 16 Februari 2023 lalu.
***
Nah, itulah 2 alasan penting mengapa kamu sebaiknya mulai memikirkan investasi saham jangka panjang. Kedua hal tersebut adalah fakta yang sudah teruji dan dibuktikan oleh para investor saham sukses. Mayoritas investor saham sukses seperti Warren Buffet dan Lo Kheng Kong mereka anti trading saham jangka pendek. Sebaliknya, mereka memegang teguh prinsip bahwa kalau mau kaya dari saham maka harus hold dalam waktu yang lama.
Selain dua hal diatas, tentunya tidak semua investasi saham jangka panjang yang akan memberikan multibagger. Melainkan untuk mendapatkannya harus dengan riset yang matang. Ada ratusan saham di pasar modal yang bisa dipilih. Dari semua saham tersebut tentu ada yang potensial dan ada juga yang tidak berpotensial sama sekali untuk di hold dalam waktu lama.
***
NB : Penyebutan nama saham disini hanyalah sebagai bahan studi kasus saya. Tidak bertujuan untuk mengajak pembaca membeli saham ADRO juga. Lakukan riset sendiri karena resiko akan ditanggung sendiri-sendiri. []