Postingan kali ini masih tentang ulasan dan jawaban terkait investasi emas yaitu rugikah menabung emas di Pegadaian. Seperti yang diketahui, tabungan emas sedang naik daun dalam beberapa waktu terakhir. Jumlah pengguna tabungan emas Pegadaian mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Nah, sebagai pemula dalam investasi tentu sebaiknya seseorang harus bijaksana sebelum mengalokasikan dana pada sebuah instrumen investasi. Kudu mengetahui seluk beluknya dulu, tidak ikut-ikutan karena lagi ramai saja.
Nah, apakah tabungan emas Pegadaian bisa rugi? Tentu saja bisa rugi sebab setiap investasi selalu dibayangi resiko. Tabungan emas memang namanya tabungan tapi sebenarnya transaksi yang terjadi adalah jual beli. Yup, beli emas dan berharap jual tinggi merupakan bagian dari investasi. Situasi dan kondisi tertentu bisa menyebabkan hasil investasi tidak sesuai dengan harapan. Persentase kenaikan harga emas dan investasi lainnya hanyalah prediksi. Namanya perkiraan ada yang sesuai dan ada yang meleset bukan? So, semua investasi bisa saja mengalami rugi tak terkecuali tabungan emas pegadaian ini.
Segala sesuatu dalam kehidupan selalu berpasangan, ada siang ada malam, ada untung dan ada rugi. Hal ini sudah menjadi sunatullah dan wajar terjadi. Jika ada investasi yang pasti mendatangkan keuntungan saja tanpa ada rugi, pastinya sudah pada kaya raya semua orang. Ini menurut pendapat saya ya, logika saya sebagai orang awam dan sederhana. Jadi tidak bisa dipukul rata atau digeneralisir.
3 Kemungkinan Hasil Saat Menabung Emas di Pegadaian
Meskipun saya tahu bahwa hasil investasi tidak pasti dan selalu dibayangi resiko, hal tersebut tidaklah menyurutkan niat saya untuk belajar investasi. Ketika dulu saya membuka rekening tabungan emas untuk pertama kali, selain berharap untung saya juga sudah menyiapkan mental jika tabungan emas Pegadaian rugi.
Sebagai investor, saya hanya bisa berdoa dan berusaha untuk meminimalkan kerugian. Bagaimana agar tidak terjatuh terlalu dalam dan mempelajari strategi menghindarkan diri dari kerugian yang lebih besar. Sebab, saya sangat menyadari selalu ada berbagai kemungkinan dalam tabungan emas. Secara umum, saya menyimpulkan ada 3 kemungkinan yang terjadi terkait hasil tabungan emas di Pegadaian yaitu :
1. Tabungan Emas Pegadaian Rugi
Hal ini terjadi jika harga jual emas ternyata berada dibawah harga saat membeli. Sebagaimana diketahui harga emas selalu naik turun dan fluktuatif. Emas juga merupakan instrumen investasi yang liquid. Banyak orang memilih membeli emas karena menjualnya mudah bisa kapan saja jika tiba-tiba membutuhkan uang secara mendadak. Nah, karena dijual secara mendadak bisa saja pada saat menjual tersebut harga jualnya lebih rendah.
Tabungan emas Pegadaian rugi jika seseorang membeli ketika harga mahal dan ternyata menjual ketika harga murah atau lebih rendah. Menurut data jual beli emas, harga emas memang cenderung naik dari tahun ke tahun dimana persentase kenaikannya berkisar antara 5 %- 20 %. Nah, ini perkiraan dihitung pertahun ya guys. Artinya, jika aktifitas membeli dan menjual emas terjadi dalam hitungan hari atau bulan, maka belum tentu mendapatkan keuntungan sesuai estimasi persentase tersebut.
Misalnya, Hanifah membeli 1 gram emas pada tanggal 26 Juli 2023 seharga Rp 989.000. Kemudian berubah pikiran sehingga menjual kembali 1 hari setelahnya dimana pada tanggal 27 Juli harga jualnya adalah Rp 962.000/gram. Dengan demikian, Hanifah mengalami rugi Rp 27.000. Contoh kasus lainnya, Ibu Putri memutuskan menabung emas pada tanggal 11 Mei 2023 dengan harga beli Rp 1.007.000/gram. Setelah 2 bulan ternyata anaknya membutuhkan uang untuk tambahan biaya sekolah.
Ibu Putri kemudian menjual emas tersebut dimana ternyata harga jual emas pada tanggal 11 Juli 2023 adalah Rp 981.000. Disini dapat dipahami bahwa dia menjual ketika harga lebih rendah dibanding saat dia membeli. Jika dihitung, maka Ibu Putri mengalami kerugian Rp 26.000. Salah satu faktor penyebab mengapa harga jual lebih rendah karena seseorang menjual dalam waktu relatif singkat.
Seyogianya tabungan emas merupakan investasi yang cocok untuk jangka panjang atau tahunan. Sebab dalam hitungan harian dan bulanan, harga emas cenderung lambat dan pelan. Bahkan balik modal saja sulit karena selisih harga beli dan jual yang besar. Walaupun dalam keadaan tertentu pernah terjadi kenaikan tetapi tidak bersifat umum.
2. Tabungan Emas Untung
Poin kedua ini merupakan kebalikan dari yang pertama. Seperti yang sudah saya singgung tadi bahwa seorang akan mendapatkan keuntungan dari tabungan emas jika harga jual lebih tinggi dari harga beli. Seyogianya keuntungan baru diperoleh jika harga jual lebih besar dari harga beli. Selisih harga tersebutlah yang dinamakan dengan laba.
Misalnya Yasmin membeli 2 gram emas pada April tahun 2021 dengan harga Rp 870.000 per gram. Saat artikel ini ditulis pada tanggal 26 Juli 2023 harga jual emas di Pegadaian berada di harga Rp 959.000 per gram. Artinya, jika Yasmin menjual tabungan emas hari ini maka dia akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 89.000 per gram. Karena dia memiliki 2 gram maka keuntungan yang didapatkan adalah Rp 178.000. Ini adalah laba kotor.
Mengapa saya katakan keuntungan kotor? Sebab, saat seseorang membuka tabungan emas Pegadaian maka otomatis akan dikenai beberapa biaya. Jika membuat tabungan emas langsung di kantor Pegadaian atau melalui agen Pegadaian maka akan dikenakan biaya pembukaan rekening sebesar Rp 10.000. Kemudian juga ada biaya penitipan emas setahun sebesar Rp 30.000. Tak hanya itu, juga ada ketentuan saldo minimal di rekening agar tetap aktif adalah 0,1 gram. Jika harga beli emas per gram pada tanggal 26 Juli 989.000, maka saldo minimal 0,1 gram adalah sebesar Rp 98.900.
Mau tidak mau sebagai investor, kita perlu menghitung laba bersih. Tentu keuntungan tadi harus dikurangi dengan biaya-biaya tersebut. Jika dikurangi dengan biaya pembukaan rekening di outlet Rp 10.000, biaya penitipan emas selama 2 tahun setahun sebesar Rp 30.000 x 2 = Rp 60.000 dan saldo harus mengendap minimal 0,1 gram Rp 98.900. Maka keuntungan tabungan emas Pegadaian bersih yang diperoleh adalah Rp 9.100. Yup, laba bersihnya tidak sampai 10.000 guys.
3. Tabungan Emas Balik Modal Saja
Selain memiliki potensi untung dan rugi, tak jarang seseorang juga mengalami break even point. Yup, sebuah keadaan dimana harga pada waktu membeli sama dengan harga ketika menjual. Apakah hal ini memang terjadi? Bisa saja terjadi kapan saja mengingat harga emas yang selalu bervariasi dan fluktuatif. Terdapat banyak kemungkinan, pada momen tertentu harga beli bisa sama dalam beberapa hari atau berada dalam posisi mendatar. Pada waktu lain mungkin harga jual yang sama beberapa hari secara berturut-turut. Harga hari ini pun bisa sama dengan bulan depan. Begitulah gambaran harga emas yang senantiasa berubah-rubah.
Oya, selain harga beli sama dengan harga jual. Kondisi lain yang menyebabkan seseorang mengalami balik modal adalah jumlah keuntungan yang diperoleh sama besar dengan biaya yang dikeluarkan seperti biaya pembukaan rekening, biaya penitipan dan saldo minimal. Ini merupakan kasus yang lebih khusus. Sebab, jika dilihat harga beli dan jual maka akan terdapat keuntungan. Namun, setelah keuntungan kotor tersebut dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan ternyata hasilnya nol alias impas. Tidak untung dan juga tidak rugi, balik modal saja.
***
Nah, semoga ulasan diatas bisa menjawab rasa penasaran teman-teman pemula apakah tabungan emas pegadaian bisa rugi? Jujur saya sangat tertarik dengan investasi emas tetapi saya merasa berat ketika melihat rate harga jual dan beli yang selisihnya menurut saya agak besar. Misalnya saja, kalau saya beli hari ini harganya Rp 994.000. Sementara harga jualnya hari ini juga hanya Rp 944.000. So, di pegadaian rata-rata selisih harga beli dan jualnya bisa mencapai Rp 50.000 di hari yang sama. Dari pengalaman saya, untuk menutup gap atau kembali mencapai harga jual yang sama dengan modal awal itu butuh waktu yang tidak singkat, berbulan-bulan.
Sebenarnya jika baru memulai investasi emas dalam jumlah yang sedikit, misalnya masih dibawah 10 gram, menurut saya lebih unggul kalau beli langsung di toko perhiasan. Lebih enak disimpan sendiri saja di rumah. Jika ada untung maka potongan saat menjual biasanya tidak begitu besar. Sebab tidak perlu mengeluarkan biaya pembukaan rekening, biaya penitipan maupun saldo minimum mengendap. Namun, jika teman-teman mau investasi dalam jumlah banyak memang lebih tenang jika dititipkan di Pegadaian melalui tabungan emas.
Meskipun tabungan emas Pegadaian bisa rugi, asalkan belum menjual disaat harga murah maka kerugiannya tidak akan menjadi nyata. Misalnya, harga lagi jatuh ya biarkan saja dulu dan sabar menunggu sampai naik lagi. Menyimpan emas dalam jumlah besar di rumah rasanya malah was-was dan juga tidak mungkin akan selalu dibawa kemana-mana. Malah repot dan lebih mengkhawatirkan lagi. Baik menabung emas sendiri di rumah maupun menabung emas di Pegadaian memiliki kelebihan kekurangan masing-masing. So, semua pilihan kembali ke pribadi masing-masing. []