Bisa mendapatkan kerja online tanpa modal merupakan impian sebagian orang dengan berbagai alasan dan motivasi. Ada yang kurang nyaman kerja di sebuah kantor seharian, ada juga yang ingin sedikit kebebasan karena tidak suka terikat jam kerja, ada yang buat tambahan atau sampingan seperti pelajar atau mahasiswa. Kalau saya motivasinya agar tetap bisa bersama anak-anak di rumah. Yup, saya tipe yang tidak yakin meninggalkan anak dengan baby sitter. Sementara, sebagai seorang ibu saya juga ingin produktif dan menghasilkan cuan. Solusinya adalah ikut ambil bagian dalam digitalisasi profesi.
Salah satu kerja online tanpa modal yang pernah saya jalani bertahun-tahun adalah menjadi freelance writer. Ini beneran modalnya tidak ada sama sekali. Maksudnya modal materi atau uang. Modalnya hanya meluangkan waktu dan skill menulis saja. Sementara itu, internetnya saya tidak masukkan ke dalam modal. Mengapa? Menulis atau tidak, pengeluaran internet saya tetap ada dan jumlahnya segitu-segitu saja. Walau dipakai buat bekerja budgetnya tidak bertambah. Malah internet yang semula hanya untuk bermedsos sia, nonton dan baca informasi bisa kemudian menghasilkan uang.
Nah, mungkin ada yang penasaran. Berapa ya gaji kerja online tanpa modal sebagai penulis naskah dan penulis konten? Yuk simak sharing saya selengkapnya sampai akhir ya.
Besaran Gaji Beragam Alias Tidak Sama
Penghasilan kerja online tanpa modal sebagai freelance writer berbeda satu orang dengan yang lainnya. Berdasarkan pengalaman saya, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
1. Tingkat pengalaman, kualitas dan profesionalitas di dalam menulis. Saya merasakan benar hal ini, ketika saya masih berada di tingkat nol alias pemula sekali. Biasanya kalau mau apply sebuah job harus melampirkan pengalaman kerja dan juga portfolio. Penulis yang pengalamannya banyak, portfolionya penuh dan tulisannya berkualitas akan diincar oleh perusahaan yang bonafid dengan bayaran bagus pula. Penulis pemula cenderung dalam proses belajar menulis sehingga kualitas tulisannya masih standar. Sehingga jasanya cenderung dipakai oleh perusahaan yang masih alokasi budget kecil dan dalam proses pertumbuhan.
2. Terkenal atau belum. Selain faktor pertama diatas, saya mengalami sendiri pengaruh faktor kedua ini selama membangun karier. Terkait kerja sebagai penulis naskah buku, orang yang namanya sudah dikenal otomatis harga jasanya lebih tinggi dibanding yang belum dikenal. Jika penulis biasa dibayar Rp 2.000.000 maka penulis terkenal bisa berkali-kali lipat misalnya Rp 20.000.000. Tak hanya beda bayaran, perlakuan letak karya di toko buku pun berbeda. Biasanya di toko buku ada rak khusus karya penulis-penulis bestseller.
3. Jenis tulisan. Ada banyak job yang dikerjakan freelance writer diantaranya naskah buku, novel, script film, artikel konten SEO, proposal bisnis, paid review produk dan masih banyak lagi. Kalau saya pernah mengambil 3 kategori yaitu naskah buku, artikel konten dan paid review. Masing-masing pekerjaan tersebut berbeda bayarannya. Gaji penulisan 1 artikel dengan 1 naskah film tentu akan sangat jauh bedanya.
4. Berapa jumlah yang ditulis atau kuantitas. Penulis yang aktif dan fokus menulis setiap hari menghasilkan lebih banyak cuan dibanding yang tujuannya hanya sebagai kerja sampingan. Ada salah satu anggota di komunitas penulis yang pernah saya ikuti yang bekerja pada sebuah media. Setiap hari dia diwajibkan memposting sekitar 10 artikel dan digaji sekitar Rp 5.000.000 perbulan. Dengan kata lain, total jumlah artikel yang ditulis 300 dengan rate harga Rp 16.000/artikel.
5. Status pemberi job. Jika menulis artikel konten untuk blogger dan situs kecil biasanya budget mereka kecil juga. Mereka rata-rata memiliki penghasilan yang belum stabil. Bahkan saya pernah kerja di salah satu website dimana gaji saya baru dibayarkan setelah si pemilik menerima pencairan dari Google adsense. Kecuali kerja pada blogger sukses yang penghasilannya sudah puluhan juta hingga ratusan juta. Jika menulis untuk pebisnis yang usahanya berjalan bagus dan sukses bayarannya biasanya akan lebih besar dan lancar.
Nah, Berapa Gaji Saya?
Sebagaimana yang saya singgung diatas kalau penghasilan kerja online tanpa modal sebagai freelance writer tidak sama satu sama lain. Dengan demikian, tidak ada patokan atau standarnya. Namun, agar teman-teman mendapatkan gambaran, maka disini akan saya infokan berapa kisaran gaji yang saya peroleh selama ini.
1. Gaji Sebagai Penulis Naskah Buku
Saat pertama kali saya menulis naskah buku dan diterbirkan penerbit pada tahun 2010, naskah sekitar 100 halaman dibayar Rp 750.000. Artinya pada waktu itu saya dihargai 7.500/halaman. Kalau dipikir-pikir sekarang, bayaran tersebut murah sekali ya guys. Namun, 13 tahun silam uang segitu sudah lumayan dan membuat saya sangat bersyukur. Bahkan bisa digunakan untuk membeli komputer dekstop bekas.
Sekitar tahun 2014 saya mulai pindah kerja dengan penerbit lain. Si pemilik mengetahui kalau saya sudah pernah menulis dan kenal dengan pemilik penerbit lama tempat saya kerja. Nah, disini saya mendapatkan bayaran yang lebih baik yaitu 100 halaman naskah buku saya dihargai sekitar Rp 2.000.000 atau 20.000 per halaman.
Oya, saya juga pernah membantu dalam penulisan naskah jurnal dimana satu halaman dibayar Rp 50.000. Ketika saya menulis 20 halaman, maka saya mendapatkan Rp 1.000.000 belum termasuk bonus THR lebaran. Sayangnya job ini seingat saya hanya sekali saja soalnya saya merasa kurang nyaman.
Membantu penulisan jurnal ilmiah agak sedikit sensitif sama seperti naskah skripsi. Khawatir dianggap jual beli jurnal atau tugas akhir. Pada kasus saya bukan jual beli sih, si pemberi kerja mengatakan kalau dia juga ikut berkontribusi dalam penulisan. Setelah selesai nanti dia akan menambahkan dan menyempurnakan tulisan yang saya buat sebelum dipublikasi. Namun, ya begitulah saya tetap merasa kurang nyaman.
2. Gaji Sebagai Penulis Artikel Konten
Sementara untuk penulisan artikel, di awal-awal dapat job saya dibayar Rp 10.000. Ini terjadi pada tahun 2013-2014. Saya masih ingat kalau saya mengirimkan lamaran pada sebuah media online yang berpusat di Makasar dan beberapa hari kemudian diterima. Sistem penggajiannya berdasarkan berapa jumlah artikel yang berhasil ditulis dan sudah dipublikasi oleh admin. Rata-rata saya bisa menyelesaikan mulai dari 50-100 artikel perbulan. Dengan kata lain gajinya sekitar Rp 500.000- Rp 1.000.000 setiap bulan.
Beberapa bulan kemudian jobnya semakin berkurang dan media tersebut sudah kurang aktif memproduksi konten. Akhirnya saya melamar ke media lain dan juga mendapatkan gaji yang sama dengan media sebelumnya. Pada tahun 2017, saya memutuskan mendaftar ke situs freelance. Jika ada pekerjaan yang dirasa cocok saya apply. Disini saya mengambil job penulisan artikel sekitar 1.000 kata dengan bayaran Rp 25.000/ artikel. Jadi, sistemnya berdasarkan jumlah kata. Kalau saya menulis artikel 3.000 kata maka dibayar Rp 75.000 per artikelnya.
Hemat saya bayaran sekarang tidak jauh berbeda dengan pengalaman saya. Saat saya riset ke situs freelance masih ada tawaran menulis artikel Rp 10.000 bahkan di bawah harga itu. Begitu juga soal bayaran penulisan buku saya kira juga kurang lebih masih sama untuk pemula. Apalagi pandemi berpengaruh pada penerbitan dan akhir-akhir ini toko buku besar ada yang gulung tikar.
***
Untuk total gaji atau penghasilan selama kerja online tanpa modal sebagai penulis naskah buku dan penulis artikel konten, saya tidak pernah mencatat secara rinci. Namun, masih segar di ingatan berapa bayaran yang saya terima. Kalau saya taksir totalnya mencapai lebih dari Rp 50 juta - Rp 75 jt. Sekilas kelihatan wow ya tapi hasil ini bukan satu bulan ya guys tapi selama 9 tahun. Kalau diambil rata-rata jadinya sekitar Rp 500.000- Rp 800.000 perbulan.
Saya telah menulis lebih dari 1.000 artikel untuk media online. Menulis lebih dari 20 naskah buku untuk dua penerbit. Sayang sekali gaji tersebut tidak sedikit pun diinvestasikan karena pada waktu itu saya belum mengenal pengaturan keuangan. Jadi, ya habis begitu saja untuk belanja sehari-hari. Berapapun yang saya dapatkan baik sudah sesuai target atau belum, saya tetap bersyukur karena bisa kerja dari rumah. Pengalaman ini jauh lebih berharga dari uang walaupun saya berharap cuan nya lebih baik.
Di lingkungan saya sangat jarang bahkan hampir tidak ada yang kerja online tanpa modal seperti yang saya jalani. Suami saya sering mengingatkan bahwa keterampilan yang saya miliki adalah sesuatu yang langka untuk ukuran orang di kampung. Kalau di kota sih tidak asing lagi ya. Nah, bagaimana? Tertarik jadi penulis naskah buku dan penulis artikel online? []