Memiliki website bisnis online gratis menjadi pilihan bagi sebagian orang. Soalnya harga sebuah website yang ditawarkan oleh penjual jasa pembuatan website tidaklah murah. Berdasarkan pengamataan saya, saat ini ada yang ditawarkan dengan sistem bulanan dibanderol mulai dari Rp 60.000 hingga Rp 200.000 perbulan. Dengan kata lain jika dihitung biayanya mencapai 2.000.000 hingga Rp 2.400.000 per tahun.
Ada juga jasa pembuatan website profesional sistem paketan, contohnya saja di Niagahoster ditawarkan mulai dari Rp 2.000.000 hingga Rp 2.900.000. Variasi harga tersebut dibedakan untuk company profile atau toko online karena fiturnya juga berbeda. Oya, perlu diketahui setiap penyedia mematok tarif yang tidak sama. Bisa saja ada website bisnis online yang ditawarkan jauh lebih murah dibawah Rp 1.000.000 atau bahkan dibawah Rp 500.000.
Kendati demikian, website bisnis online harga paling murah sekalipun mungkin masih dirasa mahal bagi segelintir orang. Terutama bagi teman-teman yang baru merintis usaha dan bagi yang modalnya terbatas. Membeli website bagi seorang pebisnis kecil mungkin akan terasa membebani keuangan. Ada juga sebagian yang bermaksud untuk mencoba karena penasaran saja. So, menurut mereka sayang saja rasanya kalau untuk sebuah uji coba harus mengeluarkan uang.
Pengalaman Nebeng Cuma-Cuma di Website Populer
Alasan mengapa saya menulis postingan ini adalah karena saya pernah merasakan berada di posisi yang sama. Saya tidak mampu membayar jasa pembuatan website seharga Rp 700.000 untuk 2 situs toko online tetapi saya malah memaksakan diri dengan cara berhutang. Alhasil saya kesulitan mengembalikan modal pinjaman tersebut. Tidak hanya itu saja, saya juga tidak mampu memperpanjang hosting dan domain websitenya sehingga expired. Tentunya ini bukanlah contoh yang baik dan sebaiknya teman-teman hindari karena hasil bisnis online belumlah pasti dan tidak menentu.
Ketika situs bisnis online yang saya beli pada jasa pembuatan website sudah tidak dapat diakses karena gagal bayar perpanjangan, saat itu saya mencari tahu alternatif lain. Hal ini karena saya masih kepo dengan bisnis digital tapi disisi lain juga tidak mampu memiliki website berbayar. Akhirnya, saya menemukan solusi membuat website bisnis online secara gratis. Yup, benar tidak perlu mengeluarkan uang sepersen pun.
Saat ini, terdapat beragam pilihan tempat membuat website bisnis online gratis. Diantara yang terkenal dan banyak digunakan adalah Blogger, Wordpress, Medium dan Wix. Nah, saya sendiri pernah mencoba menggunakan Blogger dan Wordpress. Tinggal buat akun, maka website pun jadi. Fiturnya sederhana dan mudah digunakan. Namun, kamu yang masih nol soal pengoperasian blog mungkin akan sedikit perlu waktu mempelajarinya.
Jika berminat membuat situs secara gratis dengan cara nebeng pada website populer, sebaiknya ketahui dulu kekurangannya.
1. Kesan kurang profesional dan kelihatan sekali tidak bermodal
Hal ini lantaran situs kita pada bagian akhirnya akan terdapat nama pemilik situsnya. Misalnya, teman-teman membuat website dengan nama Produsen Sepatu. Maka nama domainnya akan muncul www.produsensepatu.blogspot.com atau www.produsensepatu.wordpress.com. Akhiran nama website menunjukkan dimana kita menumpang ya guys 😃.
Disamping itu, biasanya pada tampilan halaman juga akan ada nama pemilik situs seperti "diberdayakan oleh blogger". Begitulah kalau nebeng gratis di website populer, otomatis kita pun membawa nama dari website tersebut. Saat kita mengenalkan situs bisnis online ke orang lain, maka secara tidak langsung juga mengenalkan situs tempat kita nebeng membuat website.
Sebagian calon konsumen memang ada yang tidak mempermasalahkan hal ini karena yang terpenting adalah produk yang ditawarkan. Sebaliknya, ada juga konsumen yang menganggap bisnismu seperti gak bermodal dan kurang profesional. Bagaimanapun sebuah website dengan nama domain berbayar misalnya yang berakhiran www.produsensepatu.com akan terlihat lebih elegan dan profesional di mata pengunjung.
2. Resiko dihapus oleh pemilik situs
Ya namanya kita menumpang ya guys tentu tidak bisa berbuat semau gue. Kita harus mematuhi dan mengikuti syarat maupun ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemilik. Jika tidak, bisa-bisa website atau blog bisnis kita di nonaktifkan. Jika ini terjadi maka akan sangat merugikan apalagi kalau website tersebut sudah berumur tua serta diisi dengan konten yang banyak. Pastilah sangat kecewa.
Seringkali website yang sudah dihapus tidak bisa didapatkan kembali. Untuk antisipasi supaya tidak terjadi, kamu disarankan melakukan back up data atau menyimpan data website secara berkala. Jika situsmu dimatikan secara sepihak tanpa ada data cadangan, mau tidak mau harus memulai mengelola situs baru lagi dari nol.
Saya pernah mendengar cerita salah satu pemilik blog yang merasa sangat kecewa. Blognya sudah sekian tahun dikelola dengan baik bahkan sudah menjadi referensi mayoritas para blogger, sudah cukup ternama. Namun, secara tiba-tiba hilang dan tidak ditemukan. Dia pun menyadari kalau ternyata blognya di nonaktifkan. Hal yang membuatnya sedih adalah tidak hanya kehilangan segalanya tetapi dia merasa tidak melakukan pelanggaran peraturan apapun.
Kejadian tersebut memang tidak bisa dipukul rata akan menimpa semua orang. Ada juga kok yang blognya sampai puluhan tahun masih aman-aman saja. Intinya pasti ada resiko yang membayangi kalau kita nebeng sama pihak lain. Kita tidak bisa leluasa dan seperti dalam pengawasan.
3. Template bawaan yang disediakan kurang relevan untuk bisnis online
Cocoknya digunakan untuk membuat jurnal atau tulisan saja dengan beberapa gambar. Bisa juga sih dijadikan sebagai website untuk company profile atau personal branding namun desain-desain templatenya sangat basic, cocok untuk pemula yang belajar ngeblog. Dari segi desain menurut saya sedikit tertinggal dari template berbayar. Dari awal menggunakan website gratisan sekitar 10 tahun lalu sampai sekarang, saya nyaman dengan template berdesain modern yang dibagikan gratis para desainer template.
Jika membuat situs untuk toko online, mau tidak mau harus mencari template yang memiliki fitur seperti toko online yaitu bisa memajang banyak produk sekaligus. Selain itu, juga disertai dengan keranjang belanja dan pembayaran. Pada waktu itu sih banyak yang membagikan template toko online secara free juga dengan syarat tidak boleh menghapus link kredit ke situs mereka.
Membuat Blogspot Custom Domain, Biaya Lebih Murah
Berhubung saya kurang begitu nyaman melihat URL website yang harus mencantumkan nama website pemilik di belakangnya, maka saya pun mencari alternatif lain. Saya ingin situs saya tampak sedikit lebih profesional. Saya pun mengupayakan website yang sedikit bermodal tetapi budgetnya ya sangat minimalis. Akhirnya, saya menemukan istilah Blogspot Custom Domain. Sederhananya, kita membeli nama domain sendiri tetapi untuk hostingnya saja yang masih nebeng.
Berkat Blogspot Custom Domain kita jadi bisa punya domain berakhiran.com, akhiran .co.id dan sebagainya. Untuk memilikinya maka diperlukan biaya pembelian domain mulai dari Rp 150.000 bahkan dibawah itu kalau lagi ada promo. Nominal ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membuat website pada jasa profesional.
Biaya ini untuk setahun dan harus membayar lagi jika mau diperpanjang domainnya. Sekali lagi hanya membeli domain saja, hosting atau penyimpanannya masih berstatus nebeng di blogger. So, agar terkoneksi dengan baik antara domain dan hosting harus ada pengaturan. Kalau saya belajar melakukan setting sendiri dari tutorial yang beredar di dunia maya. Bagi teman-teman yang awam, ada juga yang menyediakan jasa blogspot custom domain sehingga terima beres saja.
Oya, walaupun URL website sudah terlihat profesional dengan membeli domain, resiko dinonaktifkan masih ada. Masih dibayangi kekhawatiran karena hostingnya masih menumpang tadi. Namun, kalau menggunakan domain TLD kabarnya pemilik seperti blogger tidak akan langsung main non aktif begitu saja. Ini kabarnya sih, belum tentu benar 100% juga. Untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak diharapkan seperti data hilang, memang harus dilakukan back up data secara disiplin.
Blogspot Custom + Template Khusus Agar Makin Profesional
Dari pemaparan saya diatas, bisa dipahami bahwa saya mencoba naik kelas. Dari yang awalnya memakai webiste bisnis online 100 % gratisan baik hosting, domain maupun templatenya, kemudian naik sedikit ke website dengan domain berbayar. Berhubung website tersebut sudah mulai menghasilkan sedikit cuan yang bisa digunakan untuk biaya perawatan dan perbaikan, maka demi kenyamanan pengunjung saya pun memutuskan membeli template khusus.
Selain itu, tujuannya agar tampilan situsnya makin sempurna dan profesional. Saya cenderung menyukai template dengan fitur-fitur unik, desain kekinian, fast loading, ringan, bersih dan pastinya sudah SEO friendly juga. Harga juga sangat terjangkau, sekitar Rp 150.000 dan itu hanya satu kali beli saja. Tidak perlu diperpanjang setiap tahun. Asyiknya, template tersebut dapat digunakan untuk banyak website asalkan masih milik sendiri. Tidak perlu menambah biaya.
Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan, biaya yang saya keluarkan adalah sekitar Rp 300.000 untuk tahun pertama dimana domain sekitar Rp 150.000 dan template Rp 150.000. Sementara, pada tahun kedua dan seterusnya, saya hanya mengeluarkan Rp 150.000 untuk renewal domain saja. Jika dibandingkan dengan website yang dibuat dengan jasa pembuatan website sangat jauh hemat dan murah bukan? Saat ini perjalanan saya baru sampai di tahap ini. Meski demikian, suatu hari saya berharap memiliki rezeki yang cukup agar bisa migrasi ke hosting berbayar sehingga saya betul-betul mandiri dan tidak nebeng lagi.
***
Nah, demikianlah alternatif website bisnis online gratis serta cara memiliki website bisnis murah hemat yang pernah saya coba. Sesuatu yang gratis memang punya kelebihan dari segi ekonomi ya dimana tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali. Sementara, untuk website custom beli domain dan beli template khusus pun hanya mengeluarkan uang dalam jumlah sedikit dan jauh lebih hemat. Namun, setiap pilihan sebenarnya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing
Membuat situs bisnis online dari jasa pembuatan website dipercaya lebih bagus walaupun harus merogoh kocek sedikit lebih dalam. Terdapat keunggulan tertentu yang tidak dimiliki oleh situs gratisan. Misalnya saja soal kebebasan. Jika menggunakan website bisnis online gratis harus tunduk pada syarat dan ketentuan si pemilik. Maka pada situs berbayar, teman-teman memiliki kebebasan dalam mengelola. Hal yang sangat penting tidak perlu lagi khawatir akan di nonaktifkan secara sepihak karena situsnya berdiri sendiri, sudah tidak menumpang sama siapapun.[]