Sebagai seorang konsumen, saya penasaran apakah pinjaman online tanpa bunga itu benar-benar ada. Karna saya rasanya antara percaya dan tidak percaya. Makanya ingin sekali mengecek seperti apa fakta sebenarnya. Soalnya, hari gini lo dimana keadaan ekonomi makin susah dan keuangan sulit karena pandemi, apa benar ada pihak yang mau meminjamkan duit secara cuma-cuma. Seseorang ataupun perusahaan berlabel pinjaman online yang sangat baik ikhlas membantu sesama tanpa embel-embel tertentu? Kalau ada saya begitu salut dan takjub atas kedermawanannya. Oya, sesuai judul artikel ini statusnya pinjaman online ya alias pinjol atau p2p lending bukan pinjaman pribadi dengan keluarga, teman atau pun kenalan.
Selain dalam rangka menjawab rasa penasaran, jika betul ada pinjaman online tanpa bunga maka saya berniat merekomendasikan kepada sanak saudara yang membutuhkan. Kebetulan sekali dalam 3 bulan terakhir ini sudah ada sekitar 8 orang yang menghubungi mau meminjam uang pada kami. Namun, sayang sekali kami belum bisa banyak membantu karena keuangan kami juga masih pas-pasan. Nah, berangkat dari keinginan tersebut, saya mencoba mencari berbagai informasi dan inilah sederet fakta yang saya dapatkan :
1. Pinjaman Online Tanpa Bunga Ibarat Mencari Jarum dalam Tumpukan Jerami
Yap, perumpamaan diatas menurut saya sangat cocok dan tidak berlebihan sama sekali. Memang apa adanya, mencari pinjol murni gratis ditengah gempuran rentenir online seperti sebuah kemustahilan. Saya browsing sana sini artikel-artikel yang judulnya daftar pinjaman online tanpa bunga hasil yang sesuai bisa dibilang hampir tidak ada. Mencari sebuah jarum dalam tumipukan jerami merupakan sebuah indikasi bahwa sulit untuk menemukannya. Begitulah. Saya bukan bermaksud membuat kawan-kawan pesimis ya, tapi menurut penilaian saya memang benar demikian.
Fakta yang ada adalah akhir-akhir ini makin menjamur pinjol ilegal yang menawarkan bunga selangit. Saking tingginya, beberapa konsumen terjebak pada tunggakan yang menggunung secara tidak wajar. Sudah berapa kasus yang mencuat ke permukaan masuk dalam berita hingga pejabat dan pemerintah pun turun tangan menyelesaikannya. Oleh karena itu, meski dalam keadaan darurat pun konsumen harus tetap berhati-hati dan pakai logika. Seperti yang saya tulis dalam artikel 5 trik agar pinjaman darurat tidak bikin makin melarat, meminjam melalui pinjol saya jadikan urutan terakhir. Pinjol resmi ya yang terdaftar di OJK, kalau pinjol ilegal saya tidak melirik sama sekali.
2. Pinjaman Online Itu Bisnis, Tidak Ada Bisnis Yang Tidak Ingin Untung
Rasanya hal tersebut juga sangat masuk akal. Pinjol itu bisnis murni bukan bisnis sosial, kira-kira apakah ada pelaku bisnis yang mau usahanya rugi atau buntung? Tidak ada kan? Memperoleh keuntungan adalah naluri manusia yang lumrah. Bukan hanya orang lain, diri kita sendiri pun takut rugi dan ingin meraup untung dari bisnis. Saya hanya mencoba berpikir sedikit realistis. Kalau bisnis sosial memang cenderung tujuannya untuk membantu dan ikut andil dalam kesejahteraan masyarakat. Berbeda dengan para pebisnis yang umumnya memegang prinsip nilai waktu dari uang. Bagi mereka sedapat mungkin membungakan uang. Menjadikan uang beranak pinak, berbunga-bunga dan berkembang.
Dalam pemahaman sederhana, sebuah lembaga peminjaman membisniskan uang dan waktu. Konsumen diperbolehkan memakai duit mereka sementara waktu tapi konsumen harus membayar konsekuensi atas waktu yang dihabiskan untuk memakai uang tersebut dengan bunga. Kelapangan waktu yang diberikan dibayar dalam bentuk bunga, makanya dalam kredit ada istilah tenor 1 tahun, 5 tahun dan sebagainya. Makin lama uang pinjaman dipakai, maka makin besar keuntungan yang didapat pihak peminjam meskipun angsuran cicilan terlihat makin kecil dan meringankan.
3. Bunga Katanya Tidak Ada Tapi Potongan Administrasi dan Denda Bikin Mengelus Dada
Kalau ada pinjol yang mengatakan mereka tidak membebankan bunga, maka jangan lupa harus dicroscek dulu. Sebaiknya jangan langsung tergiur dan percaya begitu saja. Zaman sekarang berbagai cara bagi oknum mencari mangsa. Ya, macam-macam iming-iming yang ditawarkan untuk menarik hati seolah-olah mereka malaikat yang datang menyelamatkan di saat yang tepat. Padahal sebenarnya mereka adalah serigala berbulu domba. Tak heran kadang ada sebagian yang mengatakan tidak berbunga tapi mereka mengambil untung melalui celah lain seperti dari biaya administarasi yang tinggi.
Percaya atau tidak, ada lho pihak peminjam yang menetapkan biaya administrasinya 10 %. Bayangkan, saat meminjam uang Rp.1.000.000, maka biaya administrasinya sebesar Rp 100.000. Hal yang lebih memberatkan lagi adalah biaya administrasi tersebut dipotong terlebih dahulu di awal sehingga jumlah pinjaman tidak diterima 100 % lagi. Dalam contoh diatas, maka uang yang diterima sipeminjam hanya Rp 900.000. Tak hanya sampai disitu, denda pun tak kalah besar persentasenya. Bahkan ada lho saya jumpai pinjaman berbentuk kredit belanja yang dendanya jauh lebih besar dari bunga. Misalnya, bunga 1 % tapi denda keterlambatan malah 5 %.
4. Bukan Pinjaman Online Tanpa Bunga Tapi Pinjaman Online Bunga Rendah
Dari berbagai sumber literatur yang saya baca, saya menemukan sebuah kesimpulan bahwa sebenarnya yang masuk akal adalah pinjaman online bunga rendah. Bukan nol bunga. Sebagaimana yang saya singgung sebelumnya, pinjol itu bisnis bukan proyek sosial sukarela. Setiap lembaga peminjaman menerapkan tingkat bunga berbeda-beda. Ada yang cuma 1%, 2%, 3%, 4%, 5 % bahkan ada juga yang 10%,15% hingga diatas 20 %. Hampir tidak ada yang saya temukan bunganya 0 % alias tanpa bunga.
Jika yang teman-teman cari adalah pinjaman berbunga rendah maka insaallah ada. Tinggal mencatat daftar lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas hutang kemudian dibandingkan satu persatu berapa masing-masing persentase bunganya. Kemudian pilih hutang kredit yang bunganya paling kecil. Apa saja lembaganya, saya belum bisa mencontohkan disini karena beda pembahasan. Mungkin saya coba menulis di postingan berbeda karena kalau digabung dengan tulisan ini takutnya kepanjangan dan juga kurang relevan. Harus sendiri-sendiri.
5. Bukan Pinjaman Uang Tunai Bunga 0 % Tapi Cicilan Belanja Kartu Kredit 0 %.
Maksud pinjaman bunga 0 % disini adalah hutang uang dalam bentuk dana segar atau tunai. Begitu cair, uang tersebut bisa diambil di ATM atau disimpan di rekening untuk dipergunakan bebas sesuai keperluan. Bukan dalam bentuk pinjaman belanja sebuah produk seperti layanan beli sekarang bayar nanti atau dikenal dengan istilah paylater. Antara kredit berupa uang cash dengan kredit berupa beli barang saja itu beda. Pinjaman yang khusus buat belanja produk maka tidak bisa dicairkan.
Beberapa tahun yang lalu saya rasanya begitu akrab dengan promo 0 persen saat berkunjung ke toko online. Setelah saya ingat-ingat, ternyata itu adalah promo kartu kredit bunga 0 %. Bukan pinjaman uang tunai tanpa bunga. Sebagaimana diketahui, kalau credit card umumnya dipakai untuk cicilan belanja sebuah produk. Walaupun tertulis tanpa bunga tapi pemakai akan dibebankan biaya administrasi. Dana di kartu kredit bisa juga ditarik secara tunai sebagai pinjaman namun akan dikenangan bunga. Jadi, juga sudah tidak 0 % lagi.
***
Teman-teman yang baca artikel ini mungkin juga sedang mencari informasi tentang pinjaman online tanpa bunga. Atau mungkin juga penasaran sama seperti saya, hanya ingin mengetahui seperti apa sebenarnya. Nah, semoga ulasan diatas bisa memberikan pencerahan dan juga dapat menjawab pertanyaan yang ada. Tetap bijaksana dalam mencari pinjaman dana di internet agar tidak kecewa. []