Biaya pengeluaran listrik yang semakin mahal membuat beberapa keluarga kesulitan terutama dalam masa pandemi ini. Meski ada listrik gratis dan subsidi dari pemerintah tapi tidak semua rumah tangga yang mendapatkannya. Hanya kategori tertentu saja. Keluarga kami misalnya, tidak masuk kategori penerima listrik gratis tersebut. Saya hanya bisa mencari celah bagaimana caranya agar token listrik tetap murah dan hemat.
Kalau rumah tangga kategori pascabayar tanpa subsidi sebenarnya ada enaknya juga. Sistem ini berarti pakai dulu listriknya baru bayar setelahnya. Jadi, ada jeda waktu seseorang bisa mencari uang untuk membayar tagihan. Sementara itu, masyarakat yang memakai listrik prabayar mau tidak mau harus mencari pinjaman ketika dalam keadaan darurat atau kepepet. Prabayar berarti kita mengisi token atau mengeluarkan uang dulu baru kemudian dipakai. Kalau tidak diisi karena tidak punya uang maka penerangan padam dan segala elektronik tidak bisa dipakai.
Syukurlah dengan semakin mudahnya layanan belanja online, sekarang orang bisa beli token listrik bayar nanti bulan depan atau belakangan. Fitur paylater ini sangat membantu sebagian orang. Jika tertarik untuk mencoba fitur tersebut, ada beberapa catatan tentang aplikasi hutang ini yang wajib teman-teman cermati dulu.
Keuntungan Beli Token Listrik Bayar Nanti Bulan Depan atau Belakangan
1. Solusi pinjaman dalam keadaan terdesak. Ketika lagi kepepet atau kondisi darurat kadang tidak mudah mendapatkan tempat untuk mengajukan pinjaman. Hutang pulsa token di counter tetangga dekat rumah pasti tidak bisa. Mau minjam duit sama keluarga dan teman mungkin juga malu. Dalam situasi seperti ini, fasilitas hutang pulsa online melalui fitur beli sekarang bayar nanti (paylater) bisa menjadi alternatif pilihan.
Beli sekarang bayar nanti merupakan layanan pinjaman online instan yang memang ditujukan bagi konsumen yang butuh solusi cepat dan bersifat segera untuk dipenuhi. Tidak hanya token listrik yang bisa dibeli melalui hutang tapi juga bisa paket data internet, tiket (pesawat dan kereta) serta keperluan lainnya.
2. Listrik tetap menyala walau lagi tidak punya uang. Sebagaimana yang telah disinggung di awal tadi, perbedaan listrik prabayar dengan pascabayar terletak pada waktu pembayaran. Pelanggan prabayar mengisi token terlebih dahulu baru bisa menikmati listrik. Bagi yang sedang tidak punya uang buat beli token akan dihadapkan pada keadaan listrik terus terusan mati dan pemakaian elektronik terhenti.
Dengan adanya layanan beli listrik secara hutang di toko online, maka listrik tetap bisa menyala meski belum punya uang. Rumah tangga bisa beroperasi sebagaimana biasanya. Tanpa listrik rasanya hilang akal dan tidak bisa apa-apa. Tidak sanggup. Mati sebentar atau pemadaman bergiliran saja sudah kecewa apalagi kalau mati berhari-hari sampai nunggu punya uang.
Kerugian Beli Token Listrik Bayar Nanti Bulan Depan atau Belakangan
1. Bayar dua biaya sekaligus yaitu charge admin + biaya pinjaman. Kalau beli token listrik pulsa secara cash biasanya konsumen cuma dikenakan biaya admin saja. Beli token dengan aplikasi hutang dan cicilan online maka kamu juga dikenakan biaya atas pinjaman. Fasilitas ini diberikan oleh lembaga pendanaan, tentu saja tidak gratis. Berapa biayanya, tergantung persentase yang ditentukan oleh masing-masing penyedia dan dipengaruhi jumlah hutang. Ada yang 1% per transaksi dan ada yang lebih dari itu.
Misalnya, kamu memakai layanan aplikasi ShopeePayLater buat beli token listrik pulsa Rp 200.000 Maka biayanya adalah 1 % dari total transaksi yaitu Rp.2.000. Jadi, untuk token Rp 200.000 dengan hutang maka kamu mengeluarkan uang Rp 200.000 + Rp 2.000 (biaya bunga fitur beli sekarang bayar belakangan) + Rp 2.500 (charge admin) = Rp. 2.04.500.
Total jumlah tersebut bisa bertambah besar tergantung aplikasi yang kamu pakai. Oleh karena itu, jik terpaksa harus memanfaatkan layanan ini dalam kondisi darurat, pilihlah paylater yang memiliki bunga pinjaman rendah. Disamping itu, cek juga berapa denda keterlambatan. Ini penting buat jaga-jaga mana tahu ada hambatan dalam membayar agar tagihan tidak membengkak.
2. Biaya denda jika telat bayar. Sekilas membeli token dengan hutang tersebut biaya adminnya tidak terlalu besar. Dianggap enteng sebagian orang. Namun, kalau telat membayar maka akan dikenakan denda dimana persentasenya umumnya lebih besar dari bunga pinjaman. Apalagi kalau kamu membeli pulsa secara hutang dalam jumlah besar dan mengambil cara pelunasan dengan cicilan. Makin sering telat, makin banyak bayar beban bunga.
3. Resiko candu makin rajin berhutang. Kemudahan transaksi dengan paylater seringkali membuat sebagian orang terlena. Proses pinjaman yang mudah, cepat kilat tanpa syarat yang sulit tanpa sadar menjerumuskan pada gali lubang tutup lubang. Ketagihan belanja dengan hutang menjadi tidak terelakkan. Sebenarnya pihak penyedia layanan hanya menawarkan jasa tapi keputusan ada ditangan konsumen. Kecanduan hutang sepenuhnya adalah kesalahan dan resiko konsumen yang manajemen keuangannya tidak sehat.
Agar tidak selalu bergantung mengandalkan layanan beli token listrik bayar bulan depan atau cara hutang. Sekali-sekali saja dalam keadaan darurat atau kepepet. Saran saya sebaiknya mencoba mengelola pengeluaran tagihan rumah tangga. Khawatirnya teman-teman bisa terjebak dalam gaya hidup gali lubang tutup lubang tanpa ujung. Jika punya penghasilan yang cukup bisa dibuat alokasi dan perencanaan sederhana bagaimana gaji tersebut minimal pas sesuai kebutuhan sehari-hari. Jika belum mampu menabung, minimal hutang tidak bertambah.
***
Sebenarnya setiap pribadi pasti setuju kalau sebaik-baik membeli adalah membeli dengan uang sendiri. Hidup tenang, tidur nyenyak karena tidak ada hutang. Beli token listrik bayar bulan nanti depan atau sistem paylater merupakan salah satu solusi singkat yang memikat. Boleh saja disikat dan dimanfaatkan asalkan dengan bijaksana. Biar tidak merugikan diri sendiri atau pun merugikan pihak penyedia. Setelah mengetahui untung ruginya, konsumen diharapkan berhutang penuh kesadaran.