Beberapa waktu lalu saya penasaran dengan pinjaman online instan yang diklaim sebagai solusi untuk kebutuhan tidak terduga. Mata saya terbelalak tidak percaya begitu memelihat review pengguna yang telah memakai fitur ini. Ya, dana ini digunakan sebagai modal untuk melakukan bisnis. Wah, menurut saya hal ini sangat disayangkan. Terlebih mereka umumnya adalah pebisnis kecil dalam tahap coba-coba.
Sesuai dengan namanya yaitu instan, benefit atau keuntungan yang didapat adalah dari pinjaman cepat langsung cair. Tidak pakai lama. Cuma pakai KTP dan KK, uang masuk ke rekening. Dengan proses sangat mudah anti ribet, praktis, sekali klik langsung disetujui seperti ini siapa sih yang tidak tertarik? Kalau dikaji, kredit ini memang bisa menjadi salah satu alternatif solusi dalam keadaan kepepet.
Kepepet artinya sudah mentok tidak tahu mau gimana lagi, tidak ada jalan keluar dan kebutuhan terus mendesak untuk dipenuhi. Sesuatu yang diluar rencana atau tidak terduga datangnya. Dalam kondisi ini baru bisa mempertimbangkan dana ini. Artinya, pinjaman ini kurang cocok diajukan untuk modal usaha? Kenapa? Ini alasannya :
Justru karena Bisnis Kamu Masih Kecil, Pinjaman Uang Instan Akan Memberatkan
Kredit instan memang menawarkan keunggulan cair dalam cepat kilat. Namun, bukan berarti tidak ada konsekuensi yang dibayar oleh peminjam atas pinjaman super mudah tersebut. Mayoritas orang fokus pada bagaimana caranya meminjam uang dalam hitungan menit bisa dimiliki. Tanpa syarat yang ribet. Akan tetapi, jarang sekali yang mempertimbangkan secara matang dan menghitung untung ruginya secara objektif.
Perlu teman-teman ketahui, atas jasa pinjaman online instan, bisanya pihak penyedia mengambil bunga serta denda yang jauh lebih tinggi dibanding dengan kredit biasa.
Jika tidak percaya, kamu bisa membandingkannya sendiri. Karena pada prinsipnya seseorang butuh uang cepat untuk kebutuhan atau konsumsi, maka bisa dibandingkan dengan rata-rata bunga pinjaman konsumsi di berbagai bank besar di tanah air yaitu berkisar antara 8-12 % dengan sistem flat. Bagaimana dengan dengan pinjaman online instan? Bunganya di atas standar rata-rata tersebut, ada yang 14 %, 15 % bahkan lebih tinggi lagi yaitu di atas 20 %. Belum lagi denda keterlambatan 10 % per hari.
Menurut saya pinjaman ini lebih mirip ala-ala rentenir atau lintah darat yang saya temui di dunia nyata (offline). Karena di internet, mungkin lebih cocok disebut rentenir online kali ya. Sekilas jika nominal jumlah yang diajukan kecil dan lama tenornya juga pendek cuma dalam hitungan hari, maka seakan tidak terlihat besar bunganya. Coba dengan nominal lebih besar, maka mata akan terbuka.
Contoh simulasinya : jika pinjaman instan menawarkan kredit Rp.500.000 bunganya 14 %-21 % tenor selama 14-21 hari, artinya bunganya 1 % per hari. Jika dihitung 1 % x Rp.500.000 = Rp.5.000 per hari x 14 hari = Rp.70.000. Belum lagi ada potongan biaya administrasinya.
Hal yang bikin sebal adalah administrasi kadang ada yang 0 tapi kok persentase bunga dipotong di awal sehingga jumlah pinjaman tidak penuh atau banyak kurangnya. Misalnya, dalam kredit Rp.500.000 tadi sudah dipotong bunganya duluan di awal Rp.70.000 sehingga kamu cuma menerima Rp 430.000.
" Syarat kreditnya gampang dan tanpa agunan lagi. Siapa yang tidak tertarik? Tapi tunggu dulu, lihat dulu bunganya. Ada yang memberikan bunga pinjaman 1 % per hari. ya benar SATU PERSEN PER HARI alias 365 % per tahun. Bahkan ada yang memberikan bunga lebih dari 1 % per hari. Sinting !!! "
(Simulasikredit.com)
Hanya memerlukan waktu 1 menit hingga 24 jam, pinjaman kamu cair tapi bunga dan denda mencekik ada di depan mata. Menurut hemat saya, ini tidak waras alias gila. Saya setuju dengan istilah yang digunakan admin situs Simulasi Kredit yaitu sinting. Ya, benar-benar tidak masuk akal.
Bunga tertinggi yang saya temui ketika meminjam modal offline adalah 10 % dan itu tidak dihitung perhari. Perbulan. Misalnya, saya pinjam Rp.1.000.000 maka bunganya Rp.100.000/30 hari atau Rp.3.333/hari ( bunga 0,3 % per hari ). Bayangkan saja, jika ingin memperbesar usaha kemudian meminjam Rp.10.000.000, maka bunga yang harus dibayar perbulan adalah Rp.1.000.000. Besar tidak? Memberatkan bukan?
Dengan bunga sebesar tersebut saya sudah kewalahan dan sangat berat. Apalagi kalau 14 % atau 21 %. Bikin susah bernafas. Rugi sekali rasanya apalagi sebagai pebisnis kecil yang keuntungan tidak menentu. Memutarkan modal dalam 1 bulan terasa singkat untuk bisa membayar bunga, angsuran pokok sekaligus memperoleh keuntungan. Modal belum maksimal diproduktifkan, tidak terasa deadline jatuh tempo sudah dekat.
Bisa-bisa keuntungan dapat sedikit cuma buat bayar bunga saja, angsuran pokok menunggak atau cari dana talangan lagi. Jika bisnis lesu tambah modal lagi, hutang makin besar akibat gali lobang tutup lobang. Langkah bisnis susah berjalan karena terikat dengan bunga. Ibarat kaki yang diborgol atau diikat dengan rantai besi, pasti terseok-seok jalannya.
Makanya, walau pinjaman online instan begitu ajaib bisa cair dalam 1 menit, pinjaman ini sangat tidak cocok dan sangat tidak saya rekomendasikan bagi teman-teman yang mau memulai bisnis. Jangan berharap bisnis menjadi besar dengan sistem rentenir online. Ujung-ujungnya malah bisnis kecil bisa makin kecil dan terseok-seok lalu tidak bangun lagi.
Kecuali kalau bisnis kamu sudah berdiri kokoh, laba jelas perbulan dan mampu menutupi bunga besar tersebut, ya silahkan karena mungkin tidak akan menimbulkan masalah selain laba atau jumlah tabungan kamu yang berkurang karena dipakai buat bayar beban bunga.
Butuh Suntikan Bisnis, Cari Jalur Aman Dulu
Jika begitu, pertanyaannya adalah lantas pinjaman apa yang cocok dijadikan untuk bisnis?
Bagi yang sudah memiliki sebuah bisnis tapi ingin melakukan ekspansi atau ingin memulai bisnis kecil, pertama sekali saya sarankan memilih jalur yang aman. Apa contohnya?
- Menggunakan tabungan atau aset milik sendiri. Pertama-tama, kalau membutuhkan dana untuk membangun usaha, coba memakai uang pribadi. Lebih bagus lagi kalau uang itu menganggur atau simpanan sehingga bisa dijadikan investasi. Segagal-gagalnya usaha, resikonya kamu kehilangan tabungan sendiri. Oleh karena itu, perlu mengatur strategi. Para pakar pengusaha tidak menyarakan menghabiskan gaji dan tabungan sebagai modal. Bisnis itu fluktuatif hasilnya sementara kebutuhan harian wajib dipenuhi. Harus ada dana cadangan buat berjaga-jaga. Jangan sampai kegagalan usaha atau bisnis lesu membuat keuangan terlunta-lunta.
- Meminjam pada keluarga dan saudara. Masalahnya, saya tidak punya tabungan dan aset buat dijadikan suntikan uang usaha. Coba lihat anggota keluarga dan saudara, adakah yang kira-kira memiliki uang lebih. Lebih baik berhutang dengan keluarga daripada lintah darat. Kapan perlu, buat sistem bagi hasil agar pihak keluarga juga mendapatkan keuntungan jika keberatan meminjamkan saja. Atau kamu berikan jaminan tertentu untuk meyakinkan.
Namun, jangan mentang-mentang memakai uang keluarga maka kamu bisa bebas tidak membayar hutang. Ini salah besar. Maksud saya, mengajukan pinjaman kepada keluarga pasti ada rasa kekeluargaan. Kamu bisa mendapatkan keringanan seperti tanpa bunga dan tenor pembayaran yang disesuaikan dengan kemampuan kamu.
- Bekerjasama permodalan dengan teman atau sahabat. Saya tidak punya keluarga kaya raya yang bisa dimintai kerjasama dana usaha. Selanjutnya, coba teliti teman atau sahabat kamu. Mungkin mereka punya dana tabungan yang ingin diinvestasikan. Kamu bisa mengajak mereka menjadi investor bisnis kamu. Asalkan usahanya realistis, prospek bagus, minim resiko dan kontrak kerjasama jelas, teman mana yang tidak mau?
- Cari ide bisnis tanpa modal atau dengan modal seminim mungkin. Saya juga tidak punya teman yang punya uang untuk jadi investor tapi tetap ingin berbisnis. Kalau begitu, juallah keterampilan kamu. Usaha dalam pikiran banyak orang adalah menjual suatu barang fisik. Makanya orang mencari uang untuk dijadikan permodalan. Padahal saat ini, keterampilan atau skill juga dijadikan modal usaha. Misalnya, punya keahlian desain, menulis, terjemahan, kamu bisa membangun bisnis tanpa perlu minjam sama rentenir online.
Saya tidak punya keterampilan dan keahlian, masih ada solusi yaitu cari peluang bisnis tanpa modal atau sangat minim modal. Misalnya, kalau dalam tahap coba-coba dan kecil, bisa menjadi reseller atau dropshipper. Kamu bisa membantu menjualkan produk orang tanpa perlu mengeluarkan uang modal dimuka. Modalnya kamu rajin mempromosikan, jika ada penjualan dan dana pembelian masuk ke rekening, baru kemudian kamu beli ke seller tempat dropship. Selisih keuntungan menjadi milikmu.
Tidak bisa jualan online? Cari toko dan produk laris manis di kotamu. Temui pemiliknya dan ajukan kerjasama. Misalnya, kamu diperbolehkan bawa produk tanpa bayar dan menjualnya. Setelah terjual, barulah membayar modal kepada si pemilik toko. Kamu tidak perlu ambil resiko jika barang tidak laku atau tidak habis.
Sebenarnya banyak solusi lain selain mengajukan pinjaman online instan pada fintech. Hanya saja karena kredit ini begitu gampang, jadi kebanyakan orang tidak pikir panjang.
Jika Mentok, Ajukan Pinjaman Modal Usaha Bukan Uang Instan
Jika jalur aman tersebut tidak ada satupun yang bisa dan memang terpaksa harus mengajukan pinjaman, maka ajukan pinjaman online modal usaha bukan kredit instan.
Mengapa demikian?
Sesuai dengan namanya, pinjaman modal berarti secara khusus ditujukan untuk UMKM yang memang membutuhkan suntikan dana. Berhubung untuk bisnis, maka persentase bunga dan denda disesuaikan. Dana modal bisnis semata-mata untuk bisnis bukan konsumtif tapi produktif. Sudah jelas dan pasti beban bunga jauh dibawah kredit uang instan.
Mari kita ambil salah satu contoh yaitu pinjaman modal online tanpa agunan dari Taralite. Sesuai dengan pengalaman yang saya tulis di artikel sebelumnya, bunga Taralite hanya 1,59 % (flat). Jadi, kalau saya minjam Rp.500.000 tenor 12 bulan maka bunganya adalah Rp. 7.950/bulan atau Rp.95.400/tahun. Tergolong murah bukan?
Coba kamu bandingkan dengan dana instan yang telah atau akan kamu pinjam. Rp.500.000 selama 21 hari berapa bunganya? Pasti jauh berbeda.
Jika alasannya adalah lama cari dan kepepet, Taralite dan pinjaman usaha lain rata-rata tergolong cepat juga. Asalkan memenuhi syarat, 2-3 hari langsung cair. Selain Taralite, kamu bisa mencoba fintech lain kemudian membandingkan. Bisa saja ada yang bunga dibawah atau diatas Taralite tersebut. Maksud saya, tidak mempromosikan Taralite dan hanya sebagai contoh. Sebisa mungkin jangan sampai teman-teman terjebak pada rentenir. Jika masih ada bunga paling rendah, cari yang paling rendah.
Terakhir, jika saya disuruh pilih, saya sendiri daripada mengajukan kredit instant sejenis rentenir online, saya lebih memilih memanfaatkan fitur Paylater seperti ShopeePayLater untuk bisnis. Memangnya layanan Beli Sekarang Bayar nanti bisa untuk modal usaha, bukannya untuk belanja online saja? Ya, bisalah asalkan sedikit kreatif dan mengatur strategi. Bunga pinjaman ini termasuk rendah dibandingkan dengan kredit instan. Terkait hal ini serta jenis pinjaman online khusus modal usaha, insaallah akan saya bahas pada artikel selanjutnya.
***