Dalam artikel sebelumnya, saya telah mengulas mengenai kelebihan dan kekurangan membeli produk elektronik baik di toko terdekat atau pun daring. Pada prinsipnya, membeli barang elektronik online memang sangat rentan dan beresiko. Namun, hal ini bukan berarti tidak dapat diminimalisir.
Faktanya, toko barang elektronik daring semakin berkembang. Memang kemaren saya akhirnya urung membeli HP online dan akhirnya di toko terdekat. Namun, sebenarnya saya pernah 3 kali belanja gadget secara daring. Satu beli kamera digital dan 2 kali beli HP di Lazada. Alhamdulillah dari ketiga pembelian tersebut produk sampai dengan aman, selamat dan tanpa kerusakan.
Sebagai konsumen sebenarnya kita juga memiliki andil agar membeli barang elektronik online sampai tujuan dalam kondisi bagus. Kita bisa mengupayakan bagaimana meminimalkan resiko kerusakan paket selama proses pengiriman. Agar paket aman dan selamat sampai tujuan, maka sangat saya sarankan memperhatikan 10 tips berikut ini :
1. Pastikan packing pakai buble wrap dan dus berlapis
Tips ini sangat penting diperhatikan terutama bagi kamu pemula belanja daring. Perlu diketahui bahwa tidak semua penjual yang menyediakan layanan packing berlapis. Ada yang memberikan buble wrap dan dus gratis namun ada juga yang mewajibkan pembeli membeli secara terpisah.
Oleh karena itu, kalau kamu belanja, coba cek dulu isi tokonya apakah ada menjual produk pendukung packing. Kalau tidak ada, coba tanya penjual seperti apa proses packing barangnya. Lebih baik mengeluarkan uang tambahan untuk packing extra demi keamanan paket daripada nanti rugi besar karena barang rusak.
2. Packing tambahan kayu
Oya, dulu saya pernah membeli laptop tetapi karena kurang cocok saya kemudian menjual kembali secara online. Lumayan jauh pengirimannya. Saya waktu itu masih berdomisili di Jawa dan teman saya yang membelinya berada di sudut kota kecil Sumatera. Saya takut mengirimkan notebook tersebut tetapi untungnya ada fitur packing kayu. Dengan tambahan packing kayu ini, barang elektronik lebih aman dan tahan dari benturan atau pun dibanting.
Nah, untuk produk yang lebih rentan pecah dan kena benturan, jangan berpuas diri dengan packing pakai buble wrap atau dus ganda. Pilihlah yang setingkat lebih aman yaitu pakai packing kayu. Memang biayanya lebih mahal lagi tapi percayalah hal ini tidak sebanding dengan nilai jika paket tiba dengan selamat. Ini wajib dipertimbangkan terutama jika lokasi tinggal kamu jauh dari kota besar. Apalagi kalau menggunakan pengiriman via darat dimana kondisi jalan berlubang, tidak mulus.
3. Pilih jasa ekspedisi yang profesional
Langkah ini tidak kalah pentingnya. Sebagai pihak yang bertugas di pengiriman, kurir memegang peranan penting dalam keselamatan paket. Bisa dibilang rusak atau tidaknya sebuah barang juga dipengaruhi oleh tingkat ke profesionalan jasa ekspedisi.
Tidak dipungkiri, sebagian konsumen ada yang mengeluhkan sikap kurir yang main lempar paket begitu saja. Tidak ada kehati-hatian dalam mengantarkan pesanan pembeli. Saya juga pernah mengalami, begitu paket sampai dalam keadaan tidak utuh, robek dan isinya berserakan. Sepertinya paket tersebut sering mengalami benturan. Kalau tidak terbanting-banting mana mungkin packing hancur dan tercerai berai.
Disinilah pentingnya memilih jasa ekspedisi. Jangan sampai bayar ongkos kirim mahal tapi paket rusak di tangan kurir. Kalau sudah rusak seperti itu biasanya jasa pengiriman juga tidak mau tanggung jawab. Menyalahkan si pengirim karena cara packing yang kurang aman.
4. Jangan ragu tambahkan asuransi
Ketika saya mau mengirimkan laptop di salah satu pengiriman dulu, mereka menyarankan sebaiknya saya manambahkan asuransi. Awalnya saya pikir ini hanya akan memperbesar biaya kirim dan cuma trik promosi buat keuntungan mereka saja. Namun, setelah dipikir untung ruginya, penambahan asuransi sebenarnya melindungi kita dari kerugian yang lebih besar.
Saya sarankan, mintalah penjual menambahkan asuransi saat mengirimkan paket. Dengan membayar asuransi ini, ketakutan barang rusak atau hilang dalam perjalanan semakin kurang. Karena paket diasuransikan, pihak ekspedisi pun akan lebih hati-hati. Jika terjadi sesuatu dengan paket, maka konsumen bisa tuntut ganti rugi kepada perusahaan.
5. Cari penjual bertanggungjawab dan bisa diajak kompromi
Oya, sebenarnya tugas penjual hanya sebatas pada packing produk dan mengantarkannya ke jasa pengiriman. Oleh karena itu, jangan heran ada penjual yang marah dan tidak terima kalau pembeli menyalahkan mengapa paket lama sampai atau rusak.
Rata-rata seller yang baik akan memeriksa produk terlebih dahulu. Memastikan barang dikirim dalam keadaan bagus, tidak cacat. Kerusakan barang biasanya terjadi di pihak ekpedisi dan penjual tidak mau dituntut atas apa yang terjadi karena merasa bukan salahnya.
Dalam kondisi demikian, konsumen tentu menjadi bingung. Sebelum menyesal,
pastikan membeli di toko yang tersedia fitur return atau penggantian jika barang rusak. Meski sebagian pedagang lepas tangan, juga ada yang amanah dan mau bekerjasama mengatasi masalah dengan pembeli.
6. Belilah di toko online resmi dan terpercaya
Faktanya, tidak semua penjual di toko online yang menjual produk elektronik original. Bahkan akhir-akhir ini juga banyak muncul pengaduan adanya penipuan. Ya, berhubung produk elektronik umumnya berharga mahal, maka ada oknum yang memanfaatkan kesempatan dengan menipu pembeli.
Saran saya, carilah penjual resmi agar terhindar dari pembelian barang palsu atau KW. Misalnya, kamu ingin membeli TV secara online dengan merek Samsung, kamu bisa membelinya langsung di cabang official shop Samsung di toko daring.
7. Gunakan pengiriman via ojol
Sebagaimana yang telah saya singgung di atas, resiko kerusakan membeli barang elektronik online sebenarnya lebih rentan terjadi pada pihak ekpedisi. Penjual mengirimkan paket dalam kondisi bagus dan mulus tapi bisa saja setiba di alamat keadaan menjadi berbeda. Semakin lama dan jauh perjalanan yang ditempuh oleh paket untuk sampai ke penerima, maka peluang kerusakan semakin besar.
Jika kamu berada di kota yang tersedia layanan pengiriman cepat seperti Gojek Same Day atau Grab, maka menggunakan mereka jauh lebih baik. Dengan proses kirim yang langsung dan sampai pada hari itu juga, maka paket kamu tidak perlu mengalami banyak pindah tempat. Semakin sedikit perpindahan tempat dan tangan, maka paket semakin aman.
8. Jika satu kota, COD saja ketemu pihak penjual
Selain menggunakan jasa ojol, jika ada fasilitas jual beli dengan sistem bayar di rumah, maka itu lebih bagus lagi. Apalagi kalau kamu membeli produk bekas. Ini harus sangat hati-hati karena kita tidak tahu persis seperti apa kondisi produknya. Baik transaksi barang baru atau second yang tidak melalui cabang resmi sebaiknya akan lebih aman kalau bertemu dengan pihak pedagang.
Ketika memakai sistem COD, kamu bisa berkesempatan melihat produk yang dijual. Misalnya, kamu berencana membeli HP bekas melalui situs jual beli di media sosial atau pun toko online di marketplace. Mintalah bertemu secara langsung, janjian di sebuah lokasi. Begitu penjual datang, bisa dilakukan tes coba produk. Sayangnya cara seperti ini terbatas hanya dengan penjual tertentu saja. Biasanya pedagang bersifat kecil atau personal.
Membeli produk gadget di toko online besar sekelas Lazada dengan sistem COD, kamu hanya boleh membuka paket setelah membayar. Kalau produk ternyata rusak atau cacat kamu tidak bisa mengembalikan langsung kepada kurir yang mengantar dan meminta uang kamu dikembalikan. Return harus diajukan kepada Lazada melalui formulir online. Bukan melalui pihak pengantar paket.
9. Pastikan kartu garansi tidak ketinggalan
Kartu garansi merupakan kartu sakti yang akan sangat membantu di kala produk mengalami kerusakan, cacat atau malfungsi. Dengan memiliki kartu ini di tangan, maka tidak perlu memikirkan biaya service. Sebaliknya, kalau kartu ini tidak ada maka mau tidak mau harus mengeluarkan uang sendiri untuk membayar jasa perbaikan produk.
Sebelum paket kamu dikirim, pastikan terlebih dahulu kalau kartu garansi sudah dilampirkan. Kadang ada saja hal yang membuat pedagang lupa mencantumkan kartu tersebut. Tidak hanya kartu, mintalah seller mengisi sesuai informasi yang dibutuhkan seperti stempel toko, nama toko, alamat dan nomor kontak. Selain itu, minta juga bukti pembelian.
10. Ada service center di kotamu
Salah satu kesalahan besar yang dilakukan oleh sebagian orang adalah lupa menanyakan kantor perwakilan layanan service di kediamannya. Saya termasuk lalai juga dalam hal ini. Pernah kemaren saya membeli mesin cuci merek tertentu. Sudah saya bayar tapi pas mau pulang ingat bagaimana dengan service centernya. Saya pun merasa kurang nyaman ternyata produk dengan merk tersebut belum memiliki cabang di kota saya tinggal.
Jadi, kalau ada yang rusak mesti diantar ke kota lain dengan menempuh perjalanan selama 2 jam. Saya pun cuma bergantung sama harapan semoga mesin cucinya baik-baik saja sampai nanti. Atau kalau rusak terpaksa diperbaiki di tukang jasa servis tidak resmi. Jangan sampai kejadian ini juga menimpa kamu karena sangat tidak efisien dan efektif. Terlebih kalau kamu membeli merk yang tidak begitu populer, biasanya mereka belum punya cabang di seluruh wilayah.
***
Jika suatu ketika kamu yakin sekali belanja daring tapi lokasi rumah jauh dari ibu kota. Cara lainnya adalah beli produk tersebut secara daring tapi kemudian titip dengan saudara atau keluarga yang sedang berada di Jawa. Kamu bisa minta tolong mereka membawakan paket saat mereka pulang kembali ke kampung. Saya sudah beberapa kali mencoba cara ini, terutama untuk produk yang susah dan beresiko kalau dikirim pakai jasa ekspedisi.
Kalau kamu sudah yakin ingin membeli barang elektronik online, jangan lupa memperhatikan 10 tips di atas. Nah, jika ada yang bertanya, amankah beli TV dan produk rentan rusak lainnya secara daring? Insallah aman asalkan konsumen ikut jeli dan berhati-hati. Jika tidak belanja di toko terpercaya atau tidak diusahakan meminimalisir resiko maka bisa menjadi tidak aman.
Atau kalau kamu masih bingung dan ragu apakah sebaiknya belanja daring atau di toko terdekat dari rumah saja, maka artikel mengenai kelebihan dan kekurangan beli elektronik online dan offline ini akan berguna untuk kamu. Bagaimanapun keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Agar tidak salah pilih, kamu disarankan membandingkan terlebih dahulu mana yang terbaik sesuai kondisi kamu.